Banyak wanita merasa risau karena dirinya tidak begitu cantik. mereka menjadi rendah diri alias "nggak pede". Sebaliknya mereka yang merasa cantikpun merasa besar hati dan berbangga karena menyangka bahwa kecantikannya itu adalah prestasinya. Dua kondisi yang sama-sama tidak pas. Justru seharusnya sikap para wanita adalah "abstain", karena cantik secara fisik semata-mata adalah hasil karya Allah SWT. Tidak pantas bagi kita untuk minder atau ge-er karena masalah fisik tersebut. Tugas kita hanyalah satu dan memang tiada pilihan kecuali hal itu.... yakni bersyukur. cuma itu saja.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(QS. Ibrahim :7)
Wahai Saudariku bukanlahtugasmu untuk menilai apakah saya cantik atau tidak, apalagi kau turuti bisikan setan untuk merisaukan kecantikanmu atau tenggelam dalam ambisi-ambisi untuk terus menerus memoles wajah. Bahkan ada diantara kawan yang tidak puas dengan kecantikan istrinya. Entah sang suami yang kurang puas atau sang istri sendiri yang kurang puas dengan kecantikan yang dianugerahkan Allah. Mereka sepakat untuk melakukan operasi plastik pada wajah sang istri dengan menambah mancung hidung dan dagunya. Namun apa yang terjadi. Seorang kawan menuturkan kepada saya bahwa setelah opererasi justru wajah istrinya menjadi aneh. memang hidungnya menjadi mancung juga dagunya. Akan tetapi wajahnya sekarang semoga Allah mengampuni kita semua dan melindungi kita semua lebih mirip dengan boneka. Kecantikan yang dimilikinya dulu hilanglah sudah. Cerita nyata ini tidaklah kami maksudkan kecuali sebagai pelajaran bagi kita semua untuk selalu bersyukur kepada Allah dan senantiasa menaatinya. Karena itu saudariku,janganlah gelisah dengan kecantikanmu dan janganlah pula kau berbangga dengannya, sesungguhnya segala sesuatu itu bukan milik kita... Yakinlah akan kebenaran firman Allah SWT.
"Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya."
(QS. at-Tin :4)
Lalu renungkanlah,
"Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari perkataan Allah?"
(QS. An-Nisa :122)
Perkataan manakah yang lebih Anda percayai ? Komentar tetangga, orang atau perkataan Dzat Yang menciptakanmu wahai Saudariku ?
Sumber :(Inner Beauty Bidadari Surga : Yusuf Abdusalam)
0 komentar:
Post a Comment